Subscribe News Feed Subscribe Comments

COBAAN BAGI SANG GARUDA

Bencana datang bertubi-tubi di negeri kita. Beberapa waktu yang lalu, tepatnya hari jumat 17 juli 2009 secara tiba-tiba 2 buah bom meledak di hotel JW Marriot dan The Ritz Carlton. Di pagi yang tenang ketika para penghuni hotel sedang berkumpul sambil menikmati santap pagi yang seharusnya menjadi pagi yang cerah untuk mereka seketika berubah menjadi lautan asap dan jerit tangis yang memilukan. Mereka tak menyangka bahwa setiap tetes air yang mereka minum dan makanan yang mereka makan harus dibayar dengan darah mereka sendiri. suatu tragedi yang membuat bulu kuduk kita merinding mendengarnya atau bahkan yang menyaksikannya secara langsung akan ternganga dan mungkin satu kalimat akan terlontarkan: kok bisa??

Padahal keamanan hotel-hotel bintang lima tersebut boleh dibilang sangat ketat. Tak sembarang orang boleh masuk. Standar internasional. Namun pelaku tetap saja masih mempunyai seribu cara untuk menjalankan aksi kejinya tersebut.

Inilah kawan, sepenggal luka yang kembali ditorehkan di negeri tercinta kita ini. berapa banyak luka-luka lama yang masih membutuhkan waktu bagi negeri ini untuk membenahi diri. Namun cobaan rupanya memilih untuk menambah luka baru. Perih, sakit, itulah yang dirasakan oleh kami, anak bangsa. Saya pun tak habis pikir, kenapa para teroris itu selalu mengatasnamakan aksinya itu dengan Islam. Apakah sudah hilang akal sehat mereka atau apa saya juga tidak tahu. Yang jelas, saya tahu, Islam tidak pernah mengajarkan hal-hal semacam itu, apalagi dengan bunuh diri. Itu jelas, dosa besar yang tak dapat diampuni. Neraka jahannam pun sudah dipersiapkan Allah. Rasul tidak pernah mengajarkan jihad yang seperti itu kepada umatnya. Jihad berarti melawan yang tidak benar di jalan Allah dengan cara-cara yang dihalalkan oleh Allah. Kalau caranya saja sudah tidak mencerminkan jihad, bagaimana bisa kita menyebutnya jihad? Sungguh terkutuk orang-orang yang mempunyai penyakit di hatinya.

Negeri kita memang tengah mengalami masa-masa yang berat. Namun sebagai hamba-Nya kita harus tetap tegar. Mungkin Dia tengah menguji kita dengan semua ini. mungkin Dia tengah memilih diantara kita, siapa yang pantas mendapatkan karunia terbesar-Nya. Sebagai manusia kita hanya bisa berusaha namun Tuhan punya rencana.

Kawan, kita hanya bisa pasrah dan menyerahkan semuanya kepada yang Mahakuasa dan berharap semoga nanti, esok, dan seterusnya negeri ini tidak terguncang lagi oleh peristiwa-peristiwa yang membuat trauma yang mendalam. Bagi yang tidak menjadi korban, seharusnya kita bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk melanjutkan hidup di dunia, masih diberi nafas, anggota tubuh yang lengkap, dan masih banyak lagi kelebihan-kelebihan pada diri kita yang wajib kita renungkan dan syukuri. Karena dengan bersyukur, Tuhan akan slalu mencurahkan rahmatnya di sisi kita.


0 komentar:

Posting Komentar

 
TNB | Distributed by Deluxe Templates