Subscribe News Feed Subscribe Comments

ULARR MELINGKARR DI ATAS PAGARRRRR…..

Ingin ke Korea? Wah, seru! Italia? Wah, asyik tuh! Apalagi kalau bisa bahasanya yang rasanya indaaaaaahhh banget di telinga ^^. Ngemeng-ngemeng soal bahasa, kita sebenarnya boleh berbangga hati lho menjadi orang Indonesia, yah, minimal kita besar dan tinggal di sini dari lahir sampai sekarang. Kenapa? Karena orang Indonesia punya lidah yang fleksibel,,weitz, fleksibel di sini bukan untuk perang lidah alias maen kata-kataan ya ^_^ maksudnya, lidah kita itu terbiasa dilatih dengan mengucapkan huruf-huruf yang menurut sebagian penutur bahasa di dunia ini terbilang sulit.





Bahasa Indonesia adalah bahasa fonetik yaitu apa yang kita lihat adalah apa yang kita lafalkan (what you see is what you pronounce). Kita berbicara dengan 26 huruf dan tajam dalam pelafalannya, seperti huruf “R” dibaca “errrrr”. Beda dengan beberapa bahasa yang kayaknya susaaahh banget mengucapkan salah satu hurufnya. Contoh, orang Cina gak bisa ngomong “R”, mereka akan mengucapkan seperti “L” (“L” juga kayaknya gak terlalu bisa. Yang ada suara “ermmmm” atau “errrrrrl”). Repot dah kalo disuruh ngomong “lari”, “harus”, “luruh”, “buruk”, wkwkwkwk….). Jika ada kata-kata yang mengandung huruf “R”, mereka bisa saja ngomong “R” tetapi harus latihan keras; kebalikan dari Cina, orang Jepang malah gak bisa ngomong “L”, mereka bisanya “R” karena memang kayaknya sih di Jepang sana gak ada huruf “L”. Lain halnya dengan orang Spanyol, mereka kayaknya gak bisa ngomong “J” pake huruf J deh, mereka baca “J” jadi “H”, seperti kata “juntos” dibacanya “huntos”, “yo” dibaca “jo” tapi kata “ya” jadi “ca”. hehe…gak konsisten sama tulisannya ya ;p
Kalo mau tau coba deh dengerin lagu-lagu telenovela yang kebanyakan pake bahasa Spanyol itu and sambil liat liriknya, agak beda antara tulisan dan pengucapannya. Bahasa Italia juga, walaupun antara tulisan dan pengucapannya gak jauh beda and ini bahasa masih lebih kompromi sama lidah orang Indonesia (huruf “A” ya dibacanya “A”, “B” ya “B”, “C” ya “C”…) karena juga termasuk phonetic language, ternyata eh ternyata, alphabet mereka gak komplit euy! Mereka cuma punya 20 konsonan tunggal seperti a,b,c,d,e,f,g,i,l,m,n,o,p,q,r,s,t,u,v,z. sisanya, “H” hampir gak pernah dibaca alias konsonan mati, “J” alias “i lungo” juga jarang ada dalam vocabulary mereka, mereka lebih mengandalkan konsonan ganda seperti ch, gh, gli, gn, dan sc. Bahasa Perancis? Kayaknya mereka kebanyakan huruf tuh di setiap kata-katanya daripada yang apa diucapin seperti kata “haricot” dibacanya jadi “ariko”, “habitat” jadi dibaca “abita”, beda banget! Jadi mubazir tuh “h” sama “t” nya ;) . Apalagi bahasa Inggris, buat tau cara pengucapannya, minimal kita harus sering denger lagu-lagu berbahasa inggris and nonton film-film barat yang diucapkan oleh native speakernya. Jadi gak bisa belajar otodidak untuk pemula ;D




Bahasa Indonesia? Well, ini menurut saya ini termasuk bahasa yang paling sesuai antara tulisan dan pengucapannya, so, orang asing pun menurut saya bisa mempelajarinya secara otodidak ^^ (tinggal belajar huruf-huruf sulit kayak “errrr”, ‘ellllll”, dsb) jadi boleh dong kalo saya bangga jadi penutur asli bahasa Indonesia ;) tapi saya suka geli juga denger orang asing ngomong bahasa Indonesia tapi masih suka belepotan gitu, padahal udah tinggal lama disini. Yah, contohnya aja si Cinta Laura yang suka monyong-monyong mulutnya kalo ngomong indo, padahal kan doi orang Indonesia, hahayy… ;D

Karena kelihaian lidah kita untuk mengucapkan huruf-huruf “sulit”, kita jadi lebih mudah untuk mempelajari bahasa asing dan cepat menguasai pengucapannya sesuai dengan penutur aslinya. Paling yaah, tinggal memperbaiki logatnya saja. Misalnya, kalo kita orang Jawa yang medhok banget, hanya perlu menyesuaikan dengan logat British kalo ingin berbicara dengan bahasa British-English. Saya punya cerita tentang salah satu blogger yang sudah pernah ke Italia. Orang-orang di sana mengira kalau dia sudah lama tinggal di Italia padahal dia baru sampai disana dan masih tatat-tutut kalau ngomong cepet, wkwkwkwk…

Sebagai informasi, ada sekitar 11 rumpun besar bahasa di dunia yang sudah terpecah-pecah menjadi beberapa bahasa baru:

1. Rumpun Indo Eropa (rumpun bahasa dengan jumlah penutur terbesar di dunia : Anatolia [punah], Tokharia [ punah], Skandinavia, Kornish [punah], Spanyol, Inggris, Hindi, Portugis, Bengali, Rusia, Jerman, Marathi, Perancis, Italia, Punjabi, Urdu, Persia, Pashto, Osetik, Kurdish, Kashmir)

2. Rumpun Hamito Semit atau Afro-Asiatik (bahasa-bahasa Berber, Chadik, Mesir, Semit, Kushitik, Beja, Omotik. Dipakai sebagian besar di daerah Afrika Utara, Afrika Timur, Sahel, dan Asia Barat Daya)

3. Rumpun Chari-Nil (bahasa Swahili, Bantuk, dan Khoisan)

4. Rumpun Dravida (bahasa Telugu, Tamil, Kanari, dan Malayalam)

5. Rumpun Austronesia (bahasa-bahasa Formosa:
- Atayalik
- Formosa Timur
- Formosa Utara [Basai, Trobiawan, Kavalan]
- Formosa Tengah [ Amis, Nataoran, Sakizaya]
- Formosa Barat Daya [ Siraya]
- Puyuma
- Paiwan
- Rukai
- Tsouik [ Tsou, Saaroa, Kanakanabu]
- Bunun
- Formosa Barat Laut [Saisiyat, Kulon-Pazeh]
- Malayo-Polinesia [Kalimantan-Filipina, dayak Ngaju, Gorontalo, Tagalog, Cebuano, Hiligaynon, Ilokano, Malagasi, Indonesia dan bahasa-bahasa di kepulauan Nusantara, Melayu])

6. Rumpun Kaukasus (bahasa-bahasa Kaukasus Utara dan Kaukasus Selatan)

7. Rumpun Finno-ugris (bahasa Hungar, Lapis, dan Samoyid)

8. Rumpun Paleo Asiatis atau Hiperbolis (bahasa-bahasa yang terdapat di Siberia Timur)

9. Rumpun Ural-Altai (bahasa Mongol, Manchu, Tungu, Turki, Korea, dan Jepang)

10. Rumpun Sino-Tibet (bahasa Cina, Thai, Tibeto-Burma)

11. Rumpun bahasa-bahasa Indian (bahasa Eskimo, Aleut, Na-Dene, Algonkin, Wakshan, Hokan, Sioux, Penutio, Aztek-Tanoan, dsb)




Einiwey, darimana pun itu, yang namanya bahasa, adalah suatu produk jenius dari yang menciptakannya. Tidak diketahui secara pasti kapan dan siapa yang menciptakan pertama kali bahasa-bahasa yang kini dipergunakan seluruh penduduk dunia sebagai alat berkomunikasi dan penghubung satu sama lain, termasuk bahasa Indonesia. Setiap orang pasti menganggap bahwa bahasanya adalah bahasa yang paling lengkap karena dapat berkomunikasi tanpa halangan kesalah-pahaman. Dan mempelajari bahasa lain agaknya sudah menjadi kenikmatan tersendiri bagi yang suka mempelajari bahasa-bahasa asing, termasuk saya yang lagi suka sama bahasa-bahasa roman (Italia, Spanyol, Perancis) dan beberapa teman saya yang sedang demen-demennya sama bahasa Korea (pasti karena BBF yaaa…..wkwkwkwkwk). Well, bahasa itu memang indah! tidak ada salahnya bila menjadi seorang poligot (multilingual) seperti Penelope Cruz, aktris asal Spanyol yang mahir 4 bahasa (Inggris, Italia, Spanyol, Perancis) atau malah orang Indonesia sendiri, yang punya kurang lebih 300 bahasa daerah. Ck..ck…ck…

Dunia itu gak sebatas yang kita lihat setiap hari sehabis bangun tidur kan..^^

Hayoo, mau belajar bahasa apa? Tinggal pilih, tapi asal jangan bahasa kalbu, coz' susah cari translatornya… ;p


Hidup bahasa!! Hehe…





Sumber : dari hati yang terdalam...

0 komentar:

Posting Komentar

 
TNB | Distributed by Deluxe Templates