Subscribe News Feed Subscribe Comments

MADE IN PARIS OR MADE IN JAPAN??

Dua pekan lalu saya pergi ke pasar Tanah Abang beserta ibu saya. Kami berangkat jam sembilan pagi dengan menggunakan jasa kereta ekonomi AC. Sejam kemudian, begitu sampai, keadaan di sana sudah penuh sesak. Maklum, hari itu hari kamis. Sudah menjadi kebiasaan bahwa setiap senin-kamis akan ada pasar Tasik di depan pertokoan Tanah Abang. Tak jauh berbeda jenis barang yang didagangkan di pasar Tasik dengan yang di pasar Tanah Abang. Sama-sama menjual aneka pakaian. Mungkin perbedaannya hanya pada harga yang sedikit lebih murah dengan bahan yang tak kalah bagusnya dengan yang dijual di pasar Tanah Abang karena memang kalau dilihat dari tempat, kios-kios yang digunakan hanya terbuat dari kayu dan tenda bahkan beberapa penjual menyulap mobil pengangkut pakaian yang telah dibuka pintu belakangnya menjadi sebuah kios cantik.

Saya dan ibu saya membeli beberapa potong baju muslim yang dijual di pasar Tasik itu. Hmm.. ekonomis dan kualitasnya tak kalah dengan yang dijual di mal-mal. Saya tertarik dengan baju lengan panjang stripes abu-abu berbahan kaos yang digantung di salah satu toko. Ibu saya lantas juga memilih model yang sama tetapi ia lebih suka yang warna merah. Harganya? Kami hanya cukup mengeluarkan kocek Rp 70.000,-/ 2 potong, apalagi ternyata baju-baju itu satu stel dengan kerudung instannya (tapi begitu dicoba di rumah kok kerudungnya gak muat ya? Malah jadi kayak anak-anak TPA..)Murah bukan? Setelah puas melihat-lihat, kami lalu masuk ke pusat pertokoannya, yaitu pasar Tanah Abang. Wuih, kok penuh juga ya? Padahal belum Ramadhan, lebarannya aja masih jauh. Para pembeli dan penjual sudah berjejalan di jalan sekitar toko. Kebanyakan dari pembeli itu mungkin juga pemilik toko baju yang biasanya membeli secara grosiran.

Lantas kami berdua menuju toko yang menjual aneka macam kerudung. Saya mencari kerudung berbahan halus yang kata orang sich namanya bahan paris, walaupun saya gak tau itu asli dari paris atau tidak. Saya pernah beli di ITC depok, pedagangnya bilang harganya Rp 55.000,- (ngakunya sih dari paris, tapi begitu saya lihat di rumah, tulisannya “made in japan”) tapi kemudian saya tawar hingga Rp 30.000,- di tawaran terakhir. Pedagang itu tadinya menolak, tapi setelah saya memakai taktik menawar dengan berpura-pura pergi, ia mengiyakan tawaran saya tadi. Iyuuhh…senangnya…punya kerudung barruu… ehem, ehem, kerudung itu sempat jadi primadona lho di kelas saya. Beberapa teman ada yang menanyakan harganya dan bahkan mereka sering bilang begini kalau saya memakainya, “Ih, Linda, kamu cantik banget hari ini…”, wow, siapa yang gak merah mukanya kalau dibilang seperti itu (emang cantik kok! Hehe) :D “lo mirip Oki Setiana Dewi..”, “Ah, bisa aja..(emang gue temennya.. :p)”. Balik lagi ke cerita di Tanah Abang. Nah, ketika kami menyambangi salah satu toko kerudung, mata saya tertuju pada bak obralan yang posisinya tepat di pintu masuk toko. Setelah saya lihat-lihat, ternyata isinya kerudung bahan paris (dan merk “made in japan”) yang tengah saya cari. Saya harganya, “lima belas ribu, neng..”, kata mas-mas penjaga toko. Jawabannya kontan membuat saya syok. HAH!! LIMA BELAS REBU??!! Susah-susah ane tawar di ITC, di sini harganya cuma lima belas ribu?? Huh, dasar pedagang! Seenaknya aja naikin harga! Paling juga belinya sama-sama di sini.–yah, semoga Allah membukakan mata hatimu wahai abang penunggu toko di ITC..— Langsung saya pilih 3 ; pink, hijau lumut, dan abu-abu muda. Sebenarnya di toko itu juga menjual kerudung yang berbahan paris asli, namun dari segi harga memang sedikit lebih mahal, yaitu Rp 20.000,-.

Setelah puas berputar-putar keliling kawasan pertokoan dan ibu memborong beberapa potong pakaian (ughh.. beratt! :( ), kami pulang. Sebuah pelajaran yang bisa saya petik hikmahnya, “kalau nawar, sebisa mungkin setengah atau kurang dari harga yang ditawarkan” (enggak lagi-lagi deh ketipu!). Tapi senangnyaa udah punya baju baru…tinggal menyambut bulan penuh berkah dengan hati yang baru… selamat menunaikan ibadah puasa ya bagi yang menjalankannya! :) semoga ibadah kita di bulan ini diterima dan dilipatgandakan oleh-Nya serta mendapat kemenangan sejati di akhir Ramadhan ini. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar

 
TNB | Distributed by Deluxe Templates